Newest Post
// Posted by :MUHAMMAD FAJRIAN
// On :Minggu, 12 Januari 2014
Jenis-Jenis Pengelolaan Kelas Maya
Pengelolaan Kelas Maya dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi antara lain
sebagai berikut.
1.
Learning Management System
(LMS)
LMS adalah salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan,
pengiriman, dan pengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajaran daring (online), ruang kelas virtual, dan program instruktur yang terpimpin. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.
2.
Learning Content Management System (LCMS)
LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi
perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihan dan pengembangan.
LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola,
dan memberikan modul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola
dan menyunting (edit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan menggunakan kembali unit kecil dari
konten
pembelajaran
digital
dan aset,
yang
sering pula disebut sebagai objek pembelajaran. Aset ini dapat mencakup file
media yang dikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus tersebut diciptakan. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline, e-doceo solutions.
3.
Social Learning Network
(SLN)
SLN adalah jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagi sebagian peserta
dapat menyebabkan pengubahan sikap dan perilaku,
sedangkan bagi sebagian lain tidak menimbulkan dampak apa-apa.
Penggunaan jejaring sosial untuk pembelajaran di Indonesia merupakan hal yang baru.
Jika di negara lain sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, kita baru akan
mulai menerapkan dan menyosialisasikan. Hal yang suka atau tidak suka harus kita hadapi bersama adalah
kenyataan bahwa penggunaan komputer atau laptop masih
jauh dari merata di tanah air kita.
Oleh karena kita belum memiliki hasil penelitian di lingkungan kita sendiri,
untuk sementara dapat kita gunakan hasil penelitian orang lain dalam konteks lain agar kita
segera dapat melangkah menyongsong masa depan yang berubah dengan sangat cepat. Atau, dapat pula kita gunakan hasil pengamatan kita secara informal dan empiris terhadap hal-hal yang sedang terjadi di lingkungan kita.
Misalnya, apakah prestasi para siswa meningkat ketika mereka asyik menggunakan waktu di jejaring sosial? Pengamatan sepintas mengatakan prestasi mereka bahkan menurun, karena pada umumnya mereka menggunakan kebebasan “tak terhingga” dan menghabiskan waktu hanya untuk chatting, saling-mengomunikasikan hal-hal
yang tidak bermanfaat.
Apapun yang terjadi, jika kita tidak memulainya sekarang, ketertinggalan kita akan makin jauh dan makin jauh.
Good
BalasHapusJadi Pen buat Blog sendiri
BalasHapus